Fantastis APBD Kota Padang 2022, Capai Rp225 Miliar dan Terbesar dalam Sejarah

    Fantastis APBD Kota Padang 2022, Capai Rp225 Miliar dan Terbesar dalam Sejarah

    PADANG, - Anggota DPRD Padang, Muzni Zen mengungkapkan APBD Kota Padang mengalami reforusing dengan jumlah yang fantastis pada tahun anggaran 2022 ini.

    Jumlah anggaran yang di-refocusing pada APBD Perubahan Tahun 2022 yang saat ini tengah dibahas dewan, mencapai Rp225 miliar lebih dan merupakan yang terbesar dalam sejarah.

    “Saya sudah tiga periode saya di DPRD, ini adalah yang terbesar (reforusing). Kita tak tahu fenomena apa yang terjadi sekarang, ” ungkap Muzni Zen kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022) lalu.

    Diketahui,  refocusing anggaran adalah memusatkan atau memfokuskan kembali anggaran untuk kegiatan yang sebelumnya tidak dianggarkan melalui perubahan anggaran.

    Muzni kembali menegaskan kalau reforusing kali ini merupakan yang terbesar dalam sejarah dan juga berujung pada penghentian sejumlah kegiatan karena harus dialihkan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.

    “Walaupun ada reforusing, kita masih bersyukur anggaran pokir (pokok-pokok pikiran) dewan tidak dipotong, ” ujar dewan dari Partai Gerindra tersebut.

    Untuk diketahui, APBD Kota Padang 2022 senilai Rp 2, 8 triliun. Rinciannya terdiri dari pendapatan daerah Rp 2, 642 triliun, belanja daerah Rp 2, 786 triliun dan terjadi defisit sebesar Rp 143, 97 miliar.

    Muzni mengungkapkan, salah satu hal yang menyebabkan refocusing adalah untuk menutupi anggaran atau gaji untuk 1.226 orang guru honorer yang sebagian sudah diangkat jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    “Dulu dananya ada dari DAU, namun karena harus diangkat menjadi PPPK, sehingga harus ditutupi anggaran daerah, ” ujar dia. 

    Untuk menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD), Muzni berharap masyarakat sadar akan membayar pajak, agar pendapatan daerah meningkat. 

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Gempa Guncang Kota Padang, BMKG: Tidak Berpotensi...

    Artikel Berikutnya

    Nasib 1.228 Guru Honorer Terkatung-katung:...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Tony Rosyid: PIK-2 Dijadikan Trigger Melawan Oligarki
    Hendri Kampai: Jika Rakyat Indonesia Marah, Kumpeni Belanda Saja Tumbang, Apalagi Oligarki
    Hendri Kampai: Merasa Dijajah, Kumpeni Belanda dan Rezim Orde Baru Ditumbangkan Rakyat Indonesia
    Hendri Kampai: Lahirnya Ormas Vigilantis dan Tindakan Anarkis
    Hendri Kampai: Wibawa Pemerintah Tergantung dari Penegakan Hukum yang Berkeadilan Bagi Semua

    Ikuti Kami