Padang Panjang Ikuti Festival Pawai Kebudayaan Rakernas XV Apeksi

    Padang Panjang Ikuti Festival Pawai Kebudayaan Rakernas XV Apeksi

    PADANG - Di hadapan wali kota se-Indonesia, Kota Padang Panjang Ikut berpartisipasi dalam Festival Pawai Kebudayaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Pantai Danau Cimpago, Padang, Selasa (10/8) malam.

    Hadir bersama Perguruan Diniyyah Puteri pondok pesantren perempuan ternama dari Kota Padang Panjang, kontingen tampil dengan memperagakan berbagai jenis Baju Kuruang Basiba dan Lilik yang diproduksi oleh "Sabiekah".

    Sebagai daerah yang memiliki Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), Padang Panjang juga menampilkan koleksi baju daerah yang dimilikinya. Selain itu turut ditampilkan atraksi Silek Lanyah oleh pegiat Desa Wisata Kubu Gadang.

    Festival Pawai Kebudayaan ini dihadiri Sekretaris Daerah Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si yang mewakili wali kota. Juga didampingi Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, Alvi Sena, M.T.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata yang sudah menurunkan kontingen dalam Pawai Kebudayaan Apeksi ini. Dengan menampilkan Baju Kurung Basiba ini, memperlihatkan juga kita sebagai Kota Serambi Mekkah. Dan juga Silek Lanyah yang memang menjadi salah satu daya tarik wisatawan ke Kota Padang Panjang, ” ujarnya.

    Festival Pawai Kebudayaan Apeksi ini juga diikuti oleh 98 Kota yang hadir pada Rakernas XV Apeksi dengan menampilkan kebudayaan dari kota masing-masing. (**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Bima Arya: Membuat Randang dan Teh Talua...

    Artikel Berikutnya

    Semarak Kemerdekaan, 4.000 Peserta Jalan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami