Kasus Cerai di Padang Nanjak Terus Tiap Tahun, Ini Data Lengkap dan Faktor Penyebabnya

    Kasus Cerai di Padang Nanjak Terus Tiap Tahun, Ini Data Lengkap dan Faktor Penyebabnya

    PADANG, - Angka kasus perceraian di Kota Padang tercatat meningkat dalam 3 tahun terakhir. Fakta ini merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang terbaru, yang dirilis akhir pekan lalu, Jumat (1/6/2022).

    Dilansir dari situs resmi BPS Kota Padang, Senin (4/7/2022), data menunjukkan, angka perceraian pada tahun 2020 sebanyak 1.184 kasus, mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2021 menjadi 1.527 kasus atau naik 340 kasus dibanding tahun sebelumnya.

    Kasus perceraian di Ibu Kota Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) tersebut masih tercatat rata-rata ribuan kasus tiap tahunnya. Termasuk pada tahun 2019, angka perceraian di Padang tercatat sebanyak 1.460 kasus.

    Masih menurut data BPS, secara faktor banyak hal yang mendorong tingginya angka perceraian di Padang. Faktor yang paling dominan adalah, masalah moral, meninggalkan kewajiban, perselisihan dan faktor lainnya.

    Dari banyaknya penyebab, faktor perselisihan adalah yang paling tinggi sebaga penyebab kasus cerai. Faktor perselisihan pada tahun 2019 tercatat sebanyak 764 kasus, tahun 2020 sebanyak 962 kasus dan meningkat drastis pada tahun 2021 menjadi 1.362 kasus.

    Selanjutnya untuk faktor meninggalkan kewajiban, tercatat terjadi pada tahun 2019 sebanyak 647 kasus, tahun 2020 sebanyak 82 kasus dan tahun 2021 sebanyak 131 kasus.

    Lalu, pada tahun 2019, untuk faktor moral bahkan menyumbang 17 persen penyebab terjadinya perceraian. (**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Gelombang Tinggi di Pantai Padang, Air Laut...

    Artikel Berikutnya

    Sentral Pasar Raya Padang Nunggak Retrubisi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami